Kamis, 16 Desember 2010

3 namja (part 1)


Sunny, Jessica, Hyoyeon dan Yoona telah lama menjadi sahabat. Kemana-mana selalu bersama. Seperti sekarang, mereka sedang duduk di pinggir lapangan basket untuk menonton team basket sekolah mereka latihan. Mereka menonton sambil memakan makanan ringan yang telah mereka beli.

Sunny >> anak yang biasa, nggak terlalu terkenal di sekolahnya, tapi dia pandai bergaul. dia anak yang rada cuek. Tapi tetap perhatian dengan apa yang ada di sekitarnya (?). apalagi kalau itu menyangkut dirinya dan sahabat-sahabatnya.
“ eh eh… liat tuh Shiwon mainnya keren banget!.... GO SHIWON! GO SHIWON! GO!....” teriak Jessica sambil berdiri dan lompat-lompat nggak jelas dengan gaya cheerleders nya.
Jessica >> Anaknya bisa dibilang centil, Cuma baik kalau ada maunya doang. Walaupun begitu dia sangat menyayangi sahabat-sahabatnya. Dia juga adalah anggota cheerleders. Makanya dia sangat terkenal. Ketiga temannya jadi ikutan terkenal deh.
“ ihh… Jessica! Malu tau!” tegur yoona lalu menarik tangan Jessica agar ia segera duduk.
Yoona  >> Anaknya pemalu, nggak terlalu terbuka dengan temannya. Karena dia itu pendiam dan bijaksana, dia sering dijadiin tempat curhat dengan teman-temannya. Karena kalau curhat dengannya rahasia akan terjamin aman dan dapat jalan keluar.
“ yoona… kenapa mesti malu? Aku kan nggak berbuat sesuatu yang salah. Aku Cuma mau nyemangati mereka kok. Huuh..” Jessica memanyunkan bibirnya pertanda kesal.
“ ne. tapi kan nggak enak diliat orang begitu.” Bela yoona.
“ tau tuh Jessica! Dengerin tuh kata-kata yoona. MALU~! Dasar! Nggak tau malu banget sih?” tambah Hyoyeon dan memberikan tekanan pada kata ‘malu’. Lalu dengan santainya memasukkan keripik kedalam mulutnya.
Hyoyeon >> Anaknya suka ceplas-ceplos, cuek, dan agak tomboy. Bertolak belakang sekali dengan Jessica yang sangat feminine. Makanya mereka berdua jarang akur. Banyak perbedaannya sih. Kalau ketemu pasti kayak anjing ama kucing. Kerjaannya berantem mulu.
“ apa kamu bilang?! Ihhh….” Jessica sudah memasang ancang-ancang untuk menjambak rambut hyoyeon dan hyoyeon juga sudah siap merencanakan serangan berikutnya. Tapi tidak jadi terlaksana karena sunny yang duduk diantara mereka berdua segera melerainya.
“ kalian berdua apa-apaan sih? Kayak anak kacil aja!” lerai sunny.
“ dia yang mulai duluan!” adu Jessica
“ enak aja! Kamu tuh yang mulai duluan!” balas Hyoyeon.
“ kok aku? Kamu tuh yang duluan!” balas Jessica lagi.
“ kamu!” balas Hyoyeon lagi.
Adu mulut pun tak tertahankan lagi. Hingga bunyi bel tanda pelajaran selanjutnya akan dimulai, baru mereka berdua berhenti adu mulut.
Teettt… teettt… teettt…
“ udah bel tuh! Ayo kita ke kelas!” ajak sunny. Dan semua mengikutinya dari belakang.
Di kelas ……..
“ sunny! Liat tuh! Ada kotak hati lagi di meja kamu! Wah~! Pasti itu dari penggemar misterius kamu lagi deh.” Teriak Jessica saat mereka telah sampai di dalam kelas.
Sunny mengambil kotak itu lalu membuka isinya. Sejak seminggu yang lalu, dia selalu mendapatkan hadiah dari seseorang yang nggak di kenalnya. Bahkan tidak di ketahuinya.
“ apa isinya?” Tanya Jessica penasaran.
“ seperti biasa. Sekotak coklat dan secarik kertas.” Jawab sunny lalu ia menghempaskan badannya di bangkunya. Ketiga sahabatnya yang lain berdiri mengelilingi mejanya.
“ sunny, dibaca dong suratnya.” Pinta yoona.
“ hhh… okey!” sunny pun membuka suratnya lalu membacanya. “ a special sweet chocolate for a special sweet girl.”
“ woah~! So sweet banget. Pasti namja yang mengirimkan ini adalah namja yang romantis.” Komentar Jessica, lalu senyum-senyum sendiri dan kini pikirannya telah melayang jauh entah kemana.
“ halah! romantis apaan? Itu mah namanya gombal.” Sahut Hyoyeon dan mengibaskan tangannya.
“ gombal? Apanya yang gombal? Huuh! Dasar yeoja yang nggak punya perasaan!”
“ apa kamu bilang?!” perang mulut antara Jessica dan Hyoyeon hampir dimulai kalau saja Yoona tidak melerai mereka.
“ udah dong! Masa kalian berdua ribut mulu sih? Kalo ketemu aja, ribut. Coba kalo jauhan, pasti kalian berdua kangen-kangenan.” Goda yoona.
“ apa? Kangen? Cuiihh…” jawab mereka berdua bersamaan.
“ tuh kan!... jawabnya aja barengan. Udah kayak saudara kembar tuh.”
“ kembar sama dia? ANDWE~!!!!!” teriak mereka lagi bersamaan sambil menutup kedua telinga mereka. Lalu saling melemparkan pandangan jijik kesatu sama lain.
Yoona yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum. Lalu pandangannya beralih ke Sunny yang hanya diam dan masih saja memandangi surat dan sebuah kotak coklat yang ada di tangannya.
“ nggak ada nama pengirimnya ya, sun?”
“ nggak ada. Liat nih.” Sunny memberikan kotak coklat itu pada Yoona.
Di dalam kotak itu ada sebelas coklat kecil yang berbentuk hati. Di setiap coklat ada hurufnya yang tersusun rapih sehingga menjadi sebuah kalimat S-A-R-A-N-G-H-A-E-Y-O.
“ woah~! Keren banget. Kayaknya bener deh kata Jessica, kalau namja yang memberikan coklat ini sangat romantis.”
“ ne. tapi siapa pengirimnya?”
“ ayo semua, duduk di tempat kalian masing-masing! Pelajaran akan segera di mulai.” Heechul seonsaengnim datang memasuki kelas sehingga membuyarkan kerumunan siswa-siswi yang sedang bercengkrama dan segera duduk di tempat mereka masing-masing.

***

Malam harinya, Sunny tidak bisa tidur karena masih memikirkan siapa yang telah mengiriminya hadiah setiap hari. Di tambah lagi dengan sms yang ia dapat tadi. Semakin membuatnya tambah penasaran. Padahal si ‘penggemar rahasia’ itu telah memberitau namanya tapi, karena Sunny terlalu cuek, dia tidak mengenali orang itu yang jelas-jelas bersekolah, di sekolah yang sama dengannya.
Flashback
Drrt…drrt…drtt…
From : 123456789
Annyeong noona! bagaimana coklat nya ? enak tidak?
“ hah? Nomor aja? Siapa nih? Kok dia tau soal coklat itu? Jangan-jangan, dia pengirimnya.” Sunny segera membalas sms dari orang tak dikenal itu.
To : 123456789
Annyeong! Mianhe, kau siapa ya? Si pengirim coklat itu ?
Tak perlu menunggu lama, sms dari Sunny pun dibalas
From : 123456789
Ne. noona. akulah yang selalu mengirimimu coklat. Kau suka tidak dengan coklat nya?
“ mmhh…. Aku harus jawab apa? Aku kan tidak pernah merasakannya.” Pikir sunny. Dia memang tidak pernah memakan coklat yang diberikan orang misterius itu. Lebih tepatnya sih tidak mau, karena dia takut. Siapa tau orang itu mau berbuat yang macam-macam padanya. Jadi, semua coklat yang diberikan selalu dihabiskan oleh Jessica dan Hyoyeon. Si maniak coklat.
To : 123456789
Ne. aku suka. Tapi, aku tidak akan menyukainya jika kau tidak mau memberitaukan namamu. Siapa namamu?
“ aku rasa sekali saja berbohong tidak apa-apa.” Batin Sunny.
Tak lama kemudian, sms pun dibalas.
From : 123456789
Hahaha… namaku Taemin. Aku adik kelas mu. Saranghaeyo noona :)
“ Taemin? Taemin siapa? Aku tidak tau jika ada adik kelas yang namanya Taemin. Dia bilang saranghaeyo? Apa dia sedang menyatakan cintanya pada ku sekarang?” batin Sunny. Dia sama sekali tidak kenal dengan yang namanya Taemin. Tapi, tiba-tiba orang yang tidak dikenalnya itu menyatakan cinta padanya sekarang. Dia memutuskan untuk tidak membalas sms dari Taemin dulu.

***

Besoknya di sekolah, Sunny menunjukkan sms itu kepada sahabat-sahabatnya.
“ MWO~?! Taemin? Adik kelas kita yang sangat cute itu menyatakan cintanya padamu? Kau beruntung sekali Sunny!” Bukan Jessica namanya kalau tidak heboh pada sesuatu. Dia yang pertama kali mengeluarkan suaranya saat melihat sms yang di tunjukkan Sunny. Dan bukan Jessica juga namanya kalau tidak mengenal murid-murid yang ada di sekolah ini.
“ kau kenal ya padanya?” Tanya Yoona.
“ tidak terlalu sih, tapi aku tau yang mana orangnya.”
“ bisa kau tunjukkan padaku?” pinta Sunny.
“ tentu saja.” Jessica segera celingukan berusaha untuk mencari sesosok manusia yang bernama Taemin. Karena mereka sedang berada di lantai dua sekarang, jadi Jessica lebih gampang mencarinya.
“ Nah! Itu dia!” semuanya memandang ke arah yang ditunjuk oleh Jessica sekarang. Dia menunjuk seorang namja yang sedang duduk di bawah pohon sambil membaca bukunya.
“ anak kecil toh!” celetuk Hyoyeon. Jessica segera memandangnya tajam.
“ eh eh liat! Dia lagi ngapain tuh!” Yoona segera mengalihkan perhatian mereka agar tidak jadi bertengkar. Mereka lihat Taemin mengeluarkan ponselnya. Mengetik sesuatu lalu memasukkannya kembali ke dalam saku celananya.

Drrrtt…drrttt… ddrrrtt…
Sunny segera mengambil ponselnya yang bergetar. Lalu membaca isi pesan tersebut. Ketiga temannya mendekat karena penasaran apa isi pesan itu.
From : Taemin
Bagaimana jawabannya? Mau tidak jadi yeojachingu-ku?
Sunny mengangkat kepalanya. Memandang sahabatnya satu per satu. Lalu pandangannya jatuh pada Jessica.
“ menurutku sih, terima saja! Dia kan sangat cute, baik dan perhatian juga padamu. Aku yakin kau pasti bahagia jika bersamanya.” Saran Jessica.
Merasa tidak puas dengan jawaban Jessica, kini Sunny menjatuhkan pandangannya pada Hyoyeon.
“ tidak usah diterima! Dia itu masih anak-anak! Pengecut pula! Memangnya kau mau berpacaran dengan brondong?” saran Hyoyeon.
Kini Sunny yang sudah bingung dari awal, jadi tambah bingung karena pendapat kedua temannya. Tapi, masih ada Yoona yang belum memberikan jawabannya. Dia pun menatap Yoona dengan pandangan yang penuh harap.
 “ aku tidak bisa menentukan ya atau tidak. Karena ini masalah hatimu. Tapi, aku hanya memberi saran. Bagaimana kalau kau minta waktu untuk berfikir padanya. Siapa tau setelah semalaman berfikir, kau akan mendapatkan jawabannya.” Saran yoona.
“ benar juga! Gomawo Yoona! Kau memang yang paling bisa diandalkan.” Sunny memeluk Yoona.
“ ne.”
Dia melepaskan pelukannya lalu segera membalas sms dari Taemin.
To : Taemin
Taemin, boleh tidak aku minta waktu satu hari untuk berfikir?
Dalam sekejap, sms nya segera dibalas.
From : Taemin
Tentu saja. Aku tunggu jawabannya besok ya.
Barulah Sunny bisa bernafas lega. Tapi, dia masih punya pr untuk menentukan perasaannya.

***

Seperti biasa, setiap jam istirahat tiba mereka akan menyaksikan team basket sekolah mereka latihan. Menonton di pinggir lapangan sambil menikmati makanan yang telah mereka beli. Yah.. sepertinya hanya itulah kegiatan mereka setiap harinya.
Tetapi ada yang berbeda hari ini. Semua anggota team basket memasuki lapangan dan segera membentuk barisan rapih yang menghadap ke arah Sunny dan sahabat-sahabatnya. Donghae memberikan aba-aba pada Shindong untuk segera menghidupkan musiknya. Tiba-tiba mereka langsung nge-dance no other yang di pimpin oleh Donghae selaku kapten basket dalam team ini.
Semua warga sekolah ini segera berkumpul dan menyaksikan para anggota team basket itu nge-dance. Jarang-jarang mereka melihat pemandangan yang seperti itu. Anggota team basket yang terdiri dari Donghae, Eunhyuk, Shiwon, Yesung, Sungmin, dan Ryewook itu menari dengan gerakan yang keren dan sangat kompak. Semua nya bersorak-sorai sangat meriah seperti sedang menyaksikan konser super junior yang asli. Tepukan tangan dan sorakan semakin meriah ketika Donghae melangkah maju ke depan. Tepatnya melangkah mendekati Sunny.
Dia melangkah dengan langkah yang pasti dan senyum yang penuh dengan keyakinan. Lalu dia menarik tangan Sunny agar ia berdiri. Kini Sunny dan Donghae telah berhadapan dengan jarak 10 cm dan berpegangan tangan. Dengan pasti ia mengatakan sebuah kalimat.
“ will you marry me?”
“ MWO~?!!” teriak Sunny kaget.
“ pssst… ppsstt.. Donghae…”
Donghae menoleh ke asal suara. Dimana Eunhyuk memanggilnya dengan suara yang pelan. Padahal tetap saja masih terdengar dengan yang lainnya.
“ bukan will you marry me, tapi do you wanna be my girlfriend? Gitu!”
Donghae mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
“ eh, sorry. Do you wanna be my girlfriend?” Tanya Donghae dengan senyumnya yang menggoda.
“ errr….” Sunny masih bingung, apa Donghae sedang menyatakan cinta padanya sekarang? dia harus jawab apa? Ditambah lagi dengan teriakan murid-murid yang membuatnya semakin bingung.
Ada yang berteriak.
“ Terima! Terima! Terima!”
Ada yang setuju, berarti ada juga yang tidak setuju. Siapa lagi kalau bukan para yeoja yang cinta mati sama Donghae.
“ Jangan! Donghae Cuma milikku! Jangan diterima!”
Jika para murid disana berteriak-teriak karena melihat kejadian ini, guru-guru nya pada ngapain ya? Ayo kita liat keadaan para gurunya!
“ apa-apaan itu Donghae? Bisa-bisa nya dia buat keributan di sekolah! Ini tidak bisa dibiarkan!” gerutu Leeteuk selaku kepala sekolah disana. Dia hendak berjalan ke tengah lapangan, tapi tangannya segera ditarik oleh Lee Sarang. Salah satu  seonsaengnim disana.
“ jangan pak! Biarkan saja mereka! Donghae diterima atau tidak ya? Romantis sekali dia”
“ oh. Ne.” Leeteuk mengurungkan niatnya untuk membubarkan seluruh siswa yang ada di lapangan. Dia segera berdiri di sebelah Sarang dan memandangnya malu-malu. Sedangkan Sarang mengalihkan pandangannya ke tengah lapangan. Dia tidak perduli dengan Leeteuk yang terus saja memandanginya.
Melihat itu, Heechul tidak tinggal diam. Dia segera menyenggol lengan Leeteuk. Leeteuk pun menoleh.
“ pak! Cepat nyatakan perasaan bapak pada bu Sarang. Mumpung dia sedang berdiri di sebelah bapak.” Saran Heechul.
Leeteuk mengangguk mengerti. “ ne.”
Lalu Heechul mengacungkan jempolnya sebagai tanda ‘good luck!’
“ mmmhh… Sarang seonsaengnim…” panggil Leeteuk.
“ mianhe pak. Nanti saja ya! Saya ingin mendengar jawaban dari Sunny dulu.” Tolak Sarang.
Heechul menepuk jidadnya sendiri lalu menggeleng-gelengkan kepalanya tanda putus asa. Leeteuk segera memandang Heechul. Berharap ia dapat menolongnya. Leeteuk memasang ekspresi ‘gimana dong nih?’
Heechul hanya mengangkat bahunya dengan maksud ‘nggak tau.’
Oke! Back to Sunny and Donghae
Sunny tidak bisa memutuskannya sendiri. Dia harus minta pendapat dari teman-temannya. Dia pun menoleh ke belakang.

Jessica :: mengangguk-ngangguk penuh semangat sembari memasang senyum di wajahnya.
Hyoyeon :: menggeleng-geleng dan memutar bola matanya.
Yoona :: tersenyum, lalu memegang dadanya yang berarti ‘follow your heart’

Sunny kembali memandang Donghae yang telah lama menunggu jawaban darinya.
“ mmh... bisa beri aku waktu satu hari untuk berfikir?” pinta Sunny.
“ kenapa tidak jawab sekarang saja?”
“ mianhe, aku tidak bisa jawab sekarang.”
“ jawab sekarang saja. Tolonglah!” pinta Donghae dengan wajah memelas.
“ hhh... kalau kau memaksa untuk menjawab sekarang, jawabannya adalah TIDAK!”
Mendengar itu, Donghae pun menuruti permintaan Sunny. Dia tidak mau kalau sampai image nya sebagai ‘laki-laki yang tidak pernah ditolak oleh wanita’ akan hancur hanya karena tidak mau memberikan waktu berfikir untuk Sunny.
“ oke! Baiklah! Aku tunggu jawabannya besok!”
“ terima kasih.”
Sunny ingin pergi tapi, dia lihat tangannya masih digenggam oleh Donghae.
“ mmh... bisa kau lepaskan tangannku?” pinta Sunny
“ oh! Mianhe....mianhe...”
Donghae segera melepaskan tangan Sunny. Setelah tangannya dilepas, Sunny segera berlari ke arah sahabat-sahabatnya.
Semua murid-murid membubarkan kerumunannya setelah sebelumnya mereka sempat berteriak kecewa karena tidak bisa mendengar jawaban dari Sunny sekarang.
“ SUNNY~!!!..... hebat banget kamu! Sudah dua namja yang telah menyatakan perasaannya padamu!” teriak Jessica saat Sunny menghampiri mereka.
“ kenapa nggak langsung ditolak aja sih?” tanya Hyoyeon, sewot.
“ Hyoyeon! Kamu tuh gimana sih? Mana mungkin Sunny rela menolak namja tampan seperti Donghae! Benarkan Sunny?”
“ bukan itu alasannya! Tapi emang aku bener-bener nggak tau mau jawab apa! Aku bingung.” Jawab Sunny. Yoona segera menenangkannya.
“ keputusan kamu bener kok, Sunny! Kamu memang butuh waktu untuk menjawabnya. Karena inikan menyangkut perasaan seseorang.” Kata Yoona, lalu mengelus punggung Sunny.
Mereka segera kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

***

Bel jam istirahat kedua telah berbunyi. Biasanya mereka akan pergi ke kantin, atau kalau tidak mereka hanya akan bergosip saja di dalam kelas.
“ ke kantin, yuk! Laper nih!” pinta Jessica sambil memegangi perutnya yang sedang keroncongan.
“ iya! Ke kantin, yuk!” tambah Hyoyeon.
“ aku nggak ikut deh! Mau ke perpustakaan aja. Siapa tau disana sepi. Lagi pengen sendiri soalnya.” Tolak Sunny.
“ yaudah! Tapi bener nggak apa-apa kalau sendirian?” tanya Yoona.
“ ne. Gwenchana.” Jawab Sunny. Ketiga temannya pergi ke kantin sedangkan dia pergi ke perpustakaan.

Di perpustakaan....


Sunny POV

Aku membuka pintu perpustakaan itu lalu melangkah masuk ke dalamnya. Benar dugaanku, perpustakaan memang sedang sepi sekarang. Hanya ada beberapa siswa kutu buku saja disini. Sarang seonsaengnim yang bertugas menjaga perpustakaan. Dan.... hey! Itu bukannya Kyuhyun? Anak yang paling nakal di kelasku kan? Sedang apa dia disini? Ah! Pasti dia mau bolos pelajaran terakhir dengan tidur disini. Sudahlah! Untuk apa aku mengurusinya?
Aku mencari-cari buku yang enak untuk dibaca di rak buku. Tapi, tidak ada satupun buku yang bagus, menurutku. Semuanya tentang ilmu pengetahuan. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil buku tentang sejarah romawi kuno. Lalu mencari tempat duduk yang paling pojok, agar nanti aku bisa tidur tanpa ketahuan kalau aku mengantuk karena membaca buku yang sangat membosankan ini.
Aku membuka halaman demi halaman tanpa semangat sedikitpun. Dari gambarnya saja sudah tidak menarik, apalagi kalau aku membacanya.
Tak lama Kyuhyun datang menghampiri mejaku, lalu duduk disebelahku. Kenapa dia duduk disini? Padahal masih banyak meja kosong yang tak diduduki.
Tiba-tiba dia membisikkan sesuatu di telingaku.

To Be Continued~