Minggu, 26 Oktober 2014

Ran - Dekat di Hati (ost. Remember When)

Lagi suka sama lagu ini niih.. awalnya cuma iseng-iseng download ost. nya film Remember When gara-gara kepengen banget nonton film ituu.. eh pas didengerin kok liriknya ngena banget ke aku yaa. Menurut aku liriknya tuh sederhana, gaada kata-kata puitisnya, tapi bener-bener bercerita.. jadi deh suka sama lagu inii  :')

Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hati

Jarak dan waktu takkan berarti
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
dekat di hati

Minggu, 12 Oktober 2014

Incredible Moment

Okay, jadi kali ini aku lagi pengen cerita tentang kejadian dalam hidupku yang bisa dibilang kayak cerita di novel. Beneran deh. Mungkin ini gara-gara aku yang keseringan baca novel kali yaaa..

Cerita ini terjadi pada tanggal 17 April 2014. Itu adalah hari dimana diadakannya acara perpisahan. Perpisahan untuk kami, anak-anak kelas 12 yang sudah waktunya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi, untuk mengenang hari itu dan teman-teman yang telah berjuang bersama tiap harinya, kami sekelas memutuskan untuk foto bareng di studio. Kami masih menunggu beberapa teman yang lain yang masih di dalam gedung, lalu dari arah yang berlawanan datanglah si R dan si A (diinisialin aja deh :p). Setelah tau kami sekelas mau foto studio, mereka minta kami sekelas untuk nunggu Cosmo T (grup dance smansa) nampil dulu baru pergi ke studio, alesannya sih biar yang nontonin mereka perform itu ga sepi. Tapi yaa.. berhubung udah di depan gedung, jadi jadwal buat foto studio pun ga bisa diundur lagi.

Setelah lengkap, kami jalan kaki bareng-bareng ke studio fotonya. Bisa terbilang deket sih, tapi capek juga kalau kesananya jalan kaki sambil pake heels-_- Selama nunggu proses pembayaran dan persiapan studio sebelum memulai foto, aku selalu harap-harap cemas. Berharap Cosmo T belum nampil. Berharap aku masih bisa lihat penampilan terakhir Cosmo T. Aku juga sempat nyuruh Bagus buat sms temennya, cuma buat nanyain Cosmo T udah nampil apa belum.

Selesai pemotretan, kami langsung ciao dari studio. Buru-buru balik ke gedung karena beberapa faktor. Cuaca panas, heels yang menyiksa, omelan guru yang mungkin diterima gara-gara kabur di tengah acara, dan  berharap masih sempat liat perform Cosmo T (kalau faktor yang satu ini mungkin cuma aku aja kali ya).

Kaki udah lecet gara-gara lari-larian pake heels, dan pas nyampe dalam gedung aku ngeliat para member Cosmo T udah baris rapih diatas panggung. Aku kira mereka baru mau memulai perunjukannya, tapi sedetik kemudian aku sadar kalau pertunjukan itu telah selesai. Mereka secara bersamaan turun dari atas panggung sambil menggenggam sebatang bunga mawar. Mereka telah turun panggung, namun musik masih tetap mengiringi. Lalu salah satu dari mereka datang mendekatiku. Aku tau orang ini. Dan aku sangat mengenalinya. Dia memberikan sebatang bungan mawar itu kepadaku sambil menunduk. Oh God, aku benar-benar tidak tau apa yang sedang terjadi saat itu. Sementara teman-teman sekelasku yang lain sibuk berciiee-ciee, aku menerima bunga mawar itu dengan kikuk.

Itulah. Bagian dari penampilan terakhir Cosmo T yang dapat aku nikmati. Dan aku sangat menyukainya.

Dan kalian tau apa yang membuat cerita ini menjadi semakin menarik? Bagian cerita ini dari sudut pandang yang lain.

Laki-laki itu merasa gelisah selama di belakang panggung. Bukan, ini bukan karena demam panggung, atau grogi karena akan tampil, tapi karena ada seseorang yang ia tunggu untuk melihat penampilannya. Ia masih meminta pengunduran pada jadwal penampilan mereka, namun tetap tidak bisa. "nanti saja diberikannya setelah dia kembali dari studio." saran dari salah satu temannya. Ia tetap tidak mau, dan berniat untuk mematahkan bunga ini jika orang yang ditunggunya itu tidak juga datang.

Jadwal penampilan mereka telah tiba, mau tidak mau ia harus mengikuti teman-temannya untuk naik ke atas panggung. Ia memulai gerakan dance yang telah dilatih, tanpa tau gerakannya sesuai irama atau tidak. Ia melatih gerakan ini hanya untuk dilihat oleh seseorang, namun seseorang itu tidak berada dalam kerumunan penonton yang sedang berteriak riuh. Ia sudah tidak tau lagi. Ia sudah tidak peduli dengan penampilannya.

Di akhir penampilan, sesuai dengan apa yang telah mereka rencanakan, masing-masing dari mereka menggenggam sebatang bunga mawar. Bunga mawar yang akan mereka berikan pada orang yang dianggap spesial. Hingga seseorang yang telah ia tunggu-tunggu sejak tadi datang dari pintu masuk sambil berlari-lari kecil. Ia dapat melihatnya dari atas panggung ini. Niat untuk mematahkan bunga mawar itupun tergantikan dengan niat awal, yaitu memberikannya kepada orang yang spesial. Benar-benara waktu yang tepat.


Yup! Benar-benar waktu yang tepat. Ini sepeti sebuah skenario yang telah dirancang sebelumnya, dan kami dapat memerankannya dengan sangat baik. Cerita dari sudut pandang yang lain itu bener-bener terjadi, tidak ada yang aku lebih-lebihkan, kecuali kata-katanya aja biar lebih kerasa kayak cerita novel :p Yaa bagaimanapun, aku sangat menyukai cerita hidupku yang satu ini.